Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Minggu, 23 Januari 2011 | 8:09 AM | 0 Comments

One Step To Be An Announcer

Menjadi penyiar radio kondang merupakan salah satu impian masa kecilku lho!
Mungkin sebagian orang yang hidup di dunia ini
sometimes think about that not the important thing! So we don’t have to get it.
Tapi hati ini berkata lain. Banyak cara yang sudah aku lakukan untuk mencoba mewujudkannya.
Mulai dari announcer pertama di radio komunitas SMA ku ( namanya Sanmar On Air, kepanjangan dari Santa Maria On Air ), saat aku duduk dibangku SMA dan berpakaian rok abu-abu.Bangganya setengah mati lho meski hanya radio komunitas dan hanya didengar di kelas2 sampai kantin sekolah selama 3×15 menit. Pada saat launching pertama kali tanggal 10 Desember 2000 berapa ya lupa aku…, aku siaran satu hari non stop lho!!! ( so proud of me )
Satu langkah lagi menuju angan-angan yang rasanya nggak mungkin tercapai, adalah menjadi

Trus aku juga berusaha ikut perlombaan penyiar saat aku masih duduk di bangku SMA, aku ikut lomba penyiar se Jatim and I’m the winner!


announcer di PCR ( Petra Campuss Radio ), radio komunitas yang dipunyai jurusanku, Jurusan Ilmu Komunikasi kampusku. Tapi sayang, karena aku banyak kesibukan di BEM dan kepanitiaan lainnya, aku putuskan untuk sementara aku off dulu.
Magang di Hard Rock FM Surabaya, juga membuatku semakin mengerti dunia broadcasting tepatnya Radio. Rasanya udah cinta mati deh aku ama radio dan dunia penyiaran.
Kemarin nih tanggal Jumat, 3-8-2007 aku diberi kesempatan untuk siaran jadi bintang tamu di acara RV ( RadioVersity ) di Colors Radio, 87.7 FM, acara dimana membahas pembicaraan dunia kampus. Nah kebetulan nie topiknya adalah organisasi kampus and aku jadi bintang tamunya dan suaraku ini didengar seantero Surabaya lho. Lumayan bisa tambah modal untuk ntar ngelamar jadi announcer.!
Meski jadi bintang tamu aku nggak diperlakuin demikian lho, aku diijinin untuk baca Tag, ( RV, Radio Versity saatnya mahasiswa bicara ), aku diijinin baca Adlibs ( iklan tentang sesuatu mau resto, majalah dll ), pokoknya diperlakuin seperti penyiar beneran yang lagi bicara mengenai topik tertentu.
Nah, kebetulan nih acara itu isinya 2 announcers. Satu yang peyiar tetap, satunya lagi peyiar tidak tetap dimana selalu diisi dengan penyiar dari kampus tertentu yang ngelamar. Dia bisa siaran selama 2 bulan lho layaknya seorang penyiar sungguhan. Wah, langsung aku alert dan tertarik banget!! Aku mau mencoba ahh..soalnya ntar abis Agustus selesai mesti berganti peyiar itu. Lumayan kan suaranya bisa didengar orang se Surabaya dan bisa memenuhi portfolio tuh…Tapi sedihnya nggak dibayar lho….Hikz…
Nah aku juga ingin untuk mencoba kemampuan diri menjadi seorang peyiar sungguhan. Ada gelombang kedua yang dibuka EBS FM, radio anak muda kondang di Surabaya. Kebetulan gelombang pertamanya aku nggak ikut, tapi masih ada kesempatan untuk menjajal gelombang kedua.
Enaknya ikutan nggak ya?

Soalnya aku nggak PD nie dengan keempukan dan karakteristik suara yang aku punya..apalagi realita di dunia radio adalah ( maaf nie tidak ada maksud untuk bicara masalah rasis ya ) saya yang terlahir dengan mata sipit alias Chinese selalu terkadang dicuekin dari pada yang * maaf, orang Jawa asli.
Itulah yang selama ini membuat aku takut setengah mati. Takut tenggelam di realita yang kejam di kehidupan yang sekarang ini. Padahal aku sendiri nggak ada tuh yang namanya memperlakuin orang berdasarkan ras dan warna kulit.
Enaknya gimana yach? Bingung nie…
:)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Jurnalborneo.com
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.